Miscellaneous
Belt Road Initiative yang diinisasi oleh China pada tahun 2013 memunculkan berbagai respon akibat dampaknya yang mengubah tatanan ekonomi dan politik dunia.Meski memberikan banyak kesempatan melalui pinjaman berbunga rendah atau soft loan, BRI juga menimbulkan ketakutan atas jebakan utang ke banyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.Ketakutan bahwa Indonesia akan jatuh ke lubang yang sama, selayaknya Srilanka atau Tajikistan, memiliki kemungkinan yg amat kecil.Indonesia memiliki pengelolaan utang yg baik berdasarkan atas asas prudensial, efektivitas, dan akuntabilitas; sehingga meningkatkan kesempatan utk menerima sisi positif dari adanya BRI.Terlepas dari itu semua, seiring meningkatnya kekuatan ekonomi China di dunia, adalah bijak bagi Indonesia utk tetap mempertahankan politik bebas aktif serta selalu berhati-hati akan agenda politik. Terlebih, di tengah meningginya tensi antara AS dan China.