Diskusi Buku Fiksi untuk Anak-Anak Bersama Djoko Lelono dan Rizal Iwan

Share:

Listens: 0

Coming Home with Leila Chudori

Arts


Mereka yang mengalami masa kanak-kanak di tahun 1970-an dan 1980-an pasti pernah mengalami “Djoko Lelono Syndrome”. Dia adalah penulis kanak-kanak yang melahirkan  puluhan novel-novel kanak-kanak seperti  “Genderang Perang Dari Wamena” (1970), Terlontar ke Masa Silam (1971), “Rahasia di Balik Lukisan” dan juga beberapa fiksi-ilmiah dan serial yang menampilkan tokoh anak-anak seperti serial Astrid.  Salah satu kekuatan Djoko Lelono (77 tahun) adalah serunya petualangan tokoh utama, yang sudah pasti adalah anak SD atau SMP, yang diceritakan tanpa pidato, tanpa nasehat. Djoko Lelono tetap memberikan cerita  si baik dan si jahat dengan subtil. Novel “Rahasia di Balik Lukisan” ,misalnya adalah kisah seorang anak pelukis terkemuka yang ‘mengunjungi’ lukisan ayahnya satu persatu dan berbincang dengan ‘orang-orang’ di dalam lukisan itu. Sang anak –bak detektif kecil—melakukan pengumpulan informasi tentang rahasia yang terjadi pada masterpiece karya ayahnya. Di abad 21, penulis anak-anak tetap tumbuh subur, meski tantangannya kini bagi para penulis fiksi anak adalah: saingan yang lebih riuh seperti gadget, game dan segala yang modern. Rizal Iwan (43 tahun), yang semula lebih sering menulis fiksi untuk orang dewasa memutuskan untuk menulis cerita anak-anak. Buku serial “Creepy Case Club” (Kepustakaan Populer Gramedia,2021) dan tokoh utama Namira yang unik sekali kini sudah berjumlah empat judul. Keempat buku yang seru menceritakan petualangan Namira dan kawan-kawannya disambut gempita oleh para pembaca kecilnya. Program Podcast “Coming Home with Leila Chudori” mengundang kedua penulis buku anak-anak ini untuk berbincang tentang penulisan buku anak-anak, dan bagaimana tantangannya untuk menulis tanpa menjadi pedantik. Ikuti pembahasan seru ini dan bagaimana pentingnya memupuk kecintaan anak-anak kita pada dunia imajinasi.