Assalamualaikum, sahabat. Jumpa lagi di channel Sowan. Pada episode kali ini, kami diperkenankan berkunjung ke kediaman Dr. KH Husein Muhammad, pengasuh Pondok Pesantren Dar at Tauhid Arjawinangun, Cirebon. Beliau adalah ulama terkemuka yang paling berani mengkampanyekan Islam dan kesetaraan. Atas gagasan, perjuangan, dan jasanya tersebut, sosok yang karib disapa Buya Husein ini tercatat dalam 500 tokoh muslim berpengaruh dunia atau  “The 500 Most Influential Muslims” yang diterbitkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center di sepanjang tahun 2010-2018. Inilah Sowan episode "KH Husein Muhammad: Islam dan Kesetaraan". Selamat menonton dan semoga bermanfaat. ========== Sowan merupakan saluran yang akan membawa sahabat semua berkunjung ke kediaman kiai, masyayikh, ulama, maupun tokoh pesantren guna mendapatkan pencerahan, dan tentu keberkahan. Sowan merupakan istilah masyhur dalam dunia pesantren. Yakni, unggah-ungguh santri kala menghadap kiai, senior, atau pimpinan pondok. Di sisi lain, Sowan dalam channel ini boleh juga diartikan sebagai akronim dari Sobih Wawancara. Sobih Adnan, memang termasuk makhluk yang -dalam istilah fikih- disebut; Hayyun fid-darain (Hidup di dua alam, hehe). Satu sisi sebagai santri, di sisi berikutnya memang berprofesi menjadi jurnalis. ========== Jejaring sosial: Youtube: https://www.youtube.com/sowan  Facebook: https://www.facebook.com/sobih.adnan Twitter: https://twitter.com/SobihAdnan Instagram: https://www.instagram.com/sobihadnan/

Sowan

Buya KH Husein Muhammad: Islam dan Kesetaraan

Sowan episode 2 memuat matur-matur bersama KH Salahuddin Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.  Sosok ulama yang karib disapa Gus Sholah tersebut bercerita banyak mulai tentang keluarga, pesantren, negara, pendidikan, bahkan kegemaran beliau menikmati film-film di Indonesia. Sowan  merupakan saluran yang akan membawa sahabat semua berkunjung ke kediaman kiai, masyayikh, ulama, maupun tokoh pesantren guna mendapatkan pencerahan, dan tentu keberkahan.  Sowan merupakan istilah masyhur dalam dunia pesantren. Yakni, unggah-ungguh santri kala menghadap kiai, senior, atau pimpinan pondok.   Di sisi lain, Sowan dalam channel ini boleh juga diartikan sebagai akronim dari Sobih Wawancara.  Sobih Adnan, memang termasuk makhluk yang -dalam istilah fikih- disebut; Hayyun fid-darain (Hidup di dua alam, hehe). Satu sisi sebagai santri, di sisi berikutnya memang berprofesi menjadi jurnalis. 

Gus Sholah Suka Film

Selamat datang di podcast Sowan, saluran yang akan membawa sahabat semua berkunjung ke kediaman kiai, masyayikh, ulama, maupun tokoh pesantren guna mendapatkan pencerahan, dan tentu keberkahan.   Sowan merupakan istilah masyhur dalam dunia pesantren. Yakni, unggah-ungguh santri kala menghadap kiai, senior, atau pimpinan pondok.   Di sisi lain, Sowan dalam channel ini boleh juga diartikan sebagai akronim dari Sobih Wawancara.   Sobih Adnan, memang termasuk makhluk yang -dalam istilah fikih- disebut; Hayyun fid-darain (Hidup di dua alam, hehe). Satu sisi sebagai santri, di sisi berikutnya memang berprofesi menjadi jurnalis.  Sebagai episode perdana, sungguh beruntung, kami berkesempatan berkunjung dan mendapat pencerahan dari Buya Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sekaligus tokoh sentral yang menjadi rujukan warga nahdliyin, khususnya bagi kalangan muda.  Sowan berhasil menghimpun cerita Kiai Said, mulai perihal penulisan namanya di media dengan ejaan yang beragam, sampai pada urusan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Pesan Hijrah Kiai Said untuk Anak Muda NU

Sowan, saluran yang akan membawa sahabat semua berkunjung ke kediaman kiai, masyayikh, ulama, maupun tokoh pesantren guna mendapatkan pencerahan, dan tentu keberkahan. Sowan merupakan istilah masyhur dalam dunia pesantren. Yakni, unggah-ungguh santri kala menghadap kiai, senior, atau pimpinan pondok. Di sisi lain, Sowan dalam channel ini boleh juga diartikan sebagai akronim dari Sobih Wawancara. Sobih Adnan, memang termasuk makhluk yang -dalam istilah fikih- disebut; Hayyun fid-darain (Hidup di dua alam, hehe). Satu sisi sebagai santri, di sisi berikutnya memang berprofesi menjadi jurnalis.