EPISODE 2 dr. Sigit Setyawadi SpOG

Share:

Listens: 0

SB100

Education


*EPISODE 2* Januari 2003 dokter Sigit belajar materialisasi (lebih sederhana dibanding ATBS). Kehidupan mulai berbelok tanpa beliau sadari. Pertengahan tahun 2003 anaknya yang kuliah di Jakarta, mas Adi nelpon mengabarkan diajak temannya ikut Amway. Pak Sigit berpikir _“jualan sabun door to door nampaknya cocok untuk melatih mental Adi”_, jadi beliau mendorong anaknya agar ikut Amway. Kemudian saat liburan Adi mengajak bapaknya gabung untuk membantu dia. Karena sudah berpengalaman menggunakan produk Amway di Pacitan, dokter Sigit setuju bergabung hanya untuk membeli produk. Setelah pulang ke Jakarta, anaknya nelpon mengajak bapaknya ikut seminar di Jakarta. Persis seperti ajakan isteri staf tempo hari. Dokter Sigit menolak dengan alasan tidak bisa meninggalkan pasien. Mas Adi tetap konsisten mengajak bapaknya, melewati ibunya. Bu Wati menunjukkan SMS dari Adi _:”Bu, bapak perlu seminar seminar ini, biar nggak kerja terus”_ Menjadi dokter adalah puncak karir yang sangat terhormat, sehingga berhenti menjadi dokter nyaris tidak terpikirkan. Karena desakan yang terus menerus dari Adi, akhirnya pak dokter dan bu Wati berangkat ke seminar. Disanalah mulai terbuka dengan potensi Amway. Dan ternyata Amway bukan jualan sabun seperti yang selama ini beliau pikirkan. Akhirnya beliau mengerjakan, melakukan presentasi presentasi baik dengan cara mengundang atau mendatangi orang. Bayangan 3 janda dokter menjadi pendorong utama. Setiap kali mau berhenti karena hinaan dan penolakan, pak Sigit cukup melihat bu Wati dan membayangkan isterinya harus jualan door to door jika terjadi sesuatu pada dirinya, itu telah membuatnya semangat. Akhirnya, *setelah dikerjakan selama 2 tahun*, diperoleh penghasilan yang cukup untuk memutar roda rumah tangga. Dokter Sigit tgl 17 Agustus 2005 memutuskan berhenti praktek, menutup Rumah Sakit Bersalin dan sekaligus mengajukan pensiun dini sebagai ASN (dahulu disebut PNS). Bisnis Amwaynya tidak dikerjakan lagi karena tidak tahan dengan penolakan penolakan. Tetapi karena bangunan bisnis jaringannya kuat, bonus terus mengalir dan dr. Sigit sekeluarga hidup hanya dari Amway. Kata beliau cukup untuk makan minum sederhana dan masih ada sedikit sisa untuk investasi membangun hotel, beli apartemen, kebun sawit dan ternak. Ini saya sampaikan video ke dua yaitu EPISODE 2. Semoga bermanfaat.